Senin, 25 Maret 2013

Kepada masa lalu, yang ingin muncul kembali.

Kepada masa lalu, yang ingin muncul kembali.


Hei, apa kabar? Gimana aja kabar kamu selama ini? aku disini masih sehat-sehat aja kok setelah kepergian kamu, walaupun udah gak ada yang sms aku “siaang, sayang udah makan belum?” dengan emoticon cium atau senyum dari kamu disetiap siang-ku, tapi aku masih makan kok. Cacing-cacing diperutku atau mamaku masih ngingetin aku untuk makan siang.
Oh iya, kata temenku, kamu udah nemuin pengganti aku ya? Pasti kamu lagi cinta-cintanya nih sama dia kan? Hehe, kalo kamu seneng aku juga seneng kok, sesederhana itu. Ngomong-ngomong dia itu bagaimana, apa dia bisa membuat kamu tertawa lebih keras di banding saat bersamaku? Apa pelukannya lebih hangat dari pelukanku? Atau, bahunya lebih kuat dariku disaat menahan dirimu ketika kamu menangis?.
Ya, mungkin saja dia lebih baik dari aku. enggak apa, banyak kok orang yang lebih baik dibanding aku, masa lalu mu. Tetapi, akhir-akhir ini aku denger kalian sedang dalam masalah ya? Apa aku harus keluar menemuinya, lalu meninjunya sampai meneteskan darah, karena telah membuat kamu meneteskan air mata?. Aku tidak terkejut ketika melihat kamu kecewa dengan dia, aku malahan tertawa, ya kalau aku boleh menyombongkan diri, aku pikir hanya aku, orang yang bisa mengerti kamu.
Sore itu, ketika aku menerima sms kamu yang ingin kembali bersamaku, aku bingung, aku harus senang atau malah harus merasa jengkel. Kamu telah mensia-siakan waktumu bersamaku dulu, mensia-siakan diriku, mensia-siakan kepedulianku dan yang terpenting kamu mensia-siakan hatiku.
Mungkin hati ini memang dibuat untuk dihancurkan berkali-kali, tapi aku gak mau hatiku hancur dengan mudah untuk berulang kali. Hati ini harus hancur dengan tujuan, seperti saat aku merelakan kamu pergi dengan dia yang menurut kamu lebih baik dari aku. rasanya hatiku remuk saat itu, tapi nggak papa kok, aku rela mengorbankan apapun hanya untuk melihat lengkung senyum dipipi kamu, bahkan untuk hatiku. Mungkin saja saat itu kamu senang saat mendapat kan dia yang lebih baik dari aku, ya tapi hanya saat itu. Tapi sekarang kenyataanya?  Justru kamu yang berbalik disia-siakan oleh dia bukan?.
Masa laluku sayang. Aku tidak tahu bagaimana nanti jika aku mengizinkanmu masuk kembali kedalam hidupku. Apakah rasanya seperti merobek kembali luka lama?, atau malah seperti membuka sebotol madu yang manis?, makanan yang tidak pernah basi.  Aku bingung, otakku berteriak “jangan!!”, sedangkan hatiku berbisik “Kasih dia kesempatan sekali lagi”.
Masa laluku sayang, mungkin jika aku menerima kamu kembali, rasaku tidak seperti rasa saat pertama aku mencitaimu. Rasanya seperti aku berhasil mencuri sebuah berlian termahal di dunia dari kastil besar di tengah laut, dan aku tertawa ketika para polisi justru kewalahan mengejarku.
Masa laluku sayang, mungkin saat aku membawa kamu keteman-temanku mereka tidak seceria saat pertama kali aku mengenalkanmu pada mereka, malah mungkin saja mereka keheranan saat melihat aku kembali sambil menggandeng tanganmu, dan berkata “Bagaimana bisa?”.
Kamu itu berlianku, Tapi kini berlian itu sudah jatuh ke lumpur dan menjadi kotor. Tapi ingat ya, sebuah berlian tetap saja berlian.
Tunggu  sampai aku menemukan air untuk membilasnya, karena mungkin saja air itu sudah habis, ketika ada orang lain yang menggunakannya untuk  menyuci luka dihatiku . . .

-Fadhlu (@fadlupratama)

                                  *postingan ini FIKTIF, hasil khayalan tingkat tinggi sang penulis (gue) dan yang harus diketahui adalah: kisah dalam postingan ini berbanding terbalik dengan kenyataan. ya, kenyataan memang pahit bukan?

2 komentar:

  1. anjir anjir !! wahahaha. pasti nulisnya pas lagi galau tingkat immortal object nih wahahaha. bagus nak, pertahankan !

    BalasHapus