Selasa, 05 Maret 2013

100 day~

           kali ini gue ada cerita keren, ya walaupun ini cerita bukan bikinan gue, tapi gue yakin ketika lo baca ini lo akan sedikit terenyuh (istilah gue). Kisah ini menceritakan tentang bagaimana perasaan cinta yang tadinya ga ada, menjadi ada, mungkin kalo lo ada sedikit masalah sama gebetan atau pacar lo dan lo nyasar ke blog gue ini, lo akan menyadari gimana pentingnya mengatakan cinta.

mungkin saat lo lagi kesel, lo akan lupa gimana perasaan lo kalo ada 'dia' di deket lo.. yaa semuanya karena manusia emang menyadari sesuatu ketika semuanya emang sudah menghilang..mungkin cerita pendek ini bisa jadi pelajaran buat lo dan gimana biar lo ngehargain perasan itu lagi.. So Lets Check This Out~

-Fadlu
. . .
Cinta 100 Hari
Peter dan Tina adalah sahabat baik, mereka mulai berteman sejak pertama masuk kampus 1 tahun lalu. Hari itu mereka duduk bersama ditaman kampus tanpa melakukan apapun, hanya
memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing- masing.
“Duh bosen banget nich. Andai aja aku punya
pacar yang bisa berbagi waktu denganku.”Ujar Tina
“Kayaknya Cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang.”Balas Peter.
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

“Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?”Ajak Tina.
“Eh? Permainan….permainan apaan?”Tanya Peter.
“Emmm… gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. Gimana menurutmu?”Ungkap Tina.
“Sepertinya boleh juga. Baiklah… lagian aku juga ga ada rencana apa-apa untuk beberapa bulan kedepan.”Jawab Peter enteng.
“Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya… !!! semangat dong!! hari ini akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?”Saut Tina.
“Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi maen deh. katanya film itu
bagus”Jawab Peter.
“OK dech…. Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke karaoke ya… ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru.”Ujar Tina
“Boleh juga…”Saut Peter

(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang malam harinya)

Hari ke 2 Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe, suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa hati mereka pada situasi yang romantis.
Sebelum pulang Peter membeli sebuah kalung perak berliontin bintang untuk Tina.
Hari ke 3 Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang sahabat
Peter yg sedang berulangtahun. Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli sebuah miniatur mobil mini.
Setelah itu mereka beristirahat duduk di foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mereka mulai berpegangan tangan untuk pertama kalinya.
Hari ke7 Mereka berdua bermain bowling dengan teman-teman Peter. Tangan Tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya.
Dengan lembut Peter memijit-mijit tangan Tina. “Bagaimana….masih sakit?”Tanya Peter.
“Sudah aga mendingan…Terimakasih ya”Balas Tina. Mereka berdua saling pandang beberapa saat. “Heeyy udah donk pacarannya…Ayo lanjutin” Seru seorang teman Peter. “Ooh iyaa….”balas mereka berbarengan.



Hari ke 25 Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay. Bulan sudah menampakan diri,langit yang cerah menghamparkan ribuan bintang dalam pelukannya. Mereka duduk menunggu makanan sambil menikmati suara desir angin berpadu dengan suara gelombang bergulung di pantai.Sekali lagi Tina memandang langit, dan melihat bintang jatuh.
Kemudian Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.
Hari ke 41 Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter. Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter terharu menerima kue itu,
dan …. dia mengucapkan suatu harapan saat meniup lilin kue ulang tahunnya.
Hari ke 67 Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy bear untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.
Hari ke 84 Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai. Pantai Anyer sangat
sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain. Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil berpegangan tangan, merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air
laut menghempas kaki mereka. Matahari terbenam, dan mereka berpelukan
seakan tidak ingin berpisah lagi.
Hari ke 99 Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan sederhana. Mencoba menututupi kerisauan Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota. 15:20 PM.
“Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar”Pinta Tina. “Baiklah…Tunggu disini sebentar ya, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol. Kamu mau minum apa?”Tanya Peter.
“Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota hari ini. Ga apa-apa…aku saja”Jawab Tina.
“Ohh Ok”Jawab Peter smbil mengangguk. Kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta selalu macet.
15:30 PM Peter sudah menunggu selama 10 menit tapi Tina belum kembali juga. Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah panik. “Ada apa pak?”Tanya Peter.  “Ada seorang perempuan tertabrak mobil.sepertinya nya perempuan itu yang tadi bareng sma kamu” Jawab Pria tak dikenal itu. Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu. Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari siang, tubuh Tina tergeletak bersimbah darah, masih memegang botol minumannya. Peter segera melarikan mobilnya
membawa Tina ke rumah sakit terdekat. Peter duduk diluar ruang gawat darurat menunggu hasil pemeriksaan dokter. Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.
23:53 PM “Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik yg kami bisa. Dia masih bernafas sekarang tapi…..”Jawab dokter itu pelan. “Tapi…..tapi apa dok….apa yg terjadi padanya?Tanya peter keras smbil menangis. Dokter terdiam,kemudian melanjutkan “Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya.” Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter. Peter meninggalkan dokter dan segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina.Wajahnya pucat tetapi terlihat damai. Peter duduk disamping pembaringan tina dan
menggenggam tangan Tina dengan erat. Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang sangat dalam di hatinya. Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
“Tina…Kamu harus bertahan..kamu harus bertahan…” Pinta Peter dalam tangisnya. “Mata Tina terbuka sedikit dan tersenyum ringan kearah Peter.
Peter mengenggam tangan Tina dan mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.



Dear Peter…..
      100 hari kita sudah hampir berakhir. Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu. Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak, tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku. Aku sudah menyadari bahwa kau adalah
pria yang berharga dalam hidupku. Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya. Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di pantai, Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu
.
Love
Tina
23:58 PM “Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati saat
meniup lilin ulang tahunku? Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama- sama selamanya.Tina,kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah 99 hari! Kamu harus bangun dan kita akan melewati hari keseratus sesuai janji kita!!
Aku juga sayang padamu,Tina. Jangan tinggalkan aku,.. !!!,
Aku sayang kamu…!Tinaaa…..”
Jam dinding berdentang 12 kali…. ” Hari itu adalah hari ke 100… ” apa yg terjadi
selanjutnya? ?? Tina mulai menutup mata dan akhirnya Tina menghembuskan nafas terakhirnya dihadapan Pria yg menjadi pacarnya selama 100 hari.

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar