Halo Blog...ini cerita pertama gue...jadi kalo
jelek ya mohon maaf aja...so..ini dia ceritanya
Chapter 1
“Pernahkah kita
berfikir bahwa setiap orang yang hadir di dalam hidup kita,membawa kisah baru
dalam hidup kita”
“Pernahkah kita
mengingat satu kenangan dengan seseorang yang merubah hidup kita”
“Dan pernahkah kita
menyadari arti pentingnya mereka”
“Sebuah kisah cinta
antara Luna seorang gadis terpintar di sekolah yang menderita kanker otak dan
Ryan yang terbilang sebagai pemuda yang bukan tergolong pintar di
sekolah,mereka menunjukan jika sebuah permasalahan dapat di selesaikan secara
bersama dan bukan perbedaan yang memisahkan mereka”
Tentang Luna
Seorang gadis berusia 16 tahun dan ibunya sudah meninggal
ketika ia berumur 7 tahun.Setiap orang mengira hidupnya mudah dan sempurna.Dia
cantik dan juga termasuk sebagai siswi yang pintar di sekolahnya.Dia begitu
merasa bahagia ketika namanya tercantum di dalam daftar siswa yang masuk ke
dalam sebuah SMA yang tergolong favorit di sekolahnya.
“Ayah,aku masuk ke SMA 7 Garuda yang tergolong favorit itu yah…” kata Luna
pada ayahnya
“Ah Benarkah…” kata ayahnya dengan ekspresi senang yang
tidak dapat di gambarkan dengan kata-kata.
“Iya dong..! dan namaku tercantum di nomor 2 loh”
Luna begitu gembira karena jerih payahnya ketika sebelum
ujian nasional terbayar sudah.
Tentang Ryan
Dia berumur 16 tahun.dia termasuk sebagai orang yang ceria
dan baik.Teman-temannya menyukainya walaupun dia termasuk bukan anak yang
pintar tapi dia merupakan orang yang jujur dan pantang menyerah.Dia menunggu
kakak nya yang pergi untuk melihat daftar namaya di sebuah SMA.Ketika kakaknya
datag.
“Kak,gimana nama gua ada enggak” katanya sambil mata nya
masih menatap layar laptop nya.
“Iya iya ada” sahut kakaknya
“Oiya.nama gue urutan ke berapa”
“Tiga” sahut kaknya dengan ketus
“Waw..! Tuh kan
apa gua bilang,adik lu ini enggak sebodoh yang lu pikirkan”
“Iya…!!! Tiga sih tiga,tapi ketiga dari belakang,dari 270
siswa lu nomor 267 ,puas” Teriak kakaknya
***
“Ryan,cepat bangun hari ini kan hari pertama kamu masuk sekolah” Kata
ibunya memecah keheningan di pagi hari.
Ryan langsung melompat dari tempat tidurnya lalu pergi mandi
dan bersiap ke sekolahnya.Setelah semua beres dia memanaskan mesin motornya
sebagai kendaraan nya sekolah.Ia berpamitan kepada ibunya.
“Bu,aku ke berangkat ya”
Dia memacu motornya dan pergi ke sekolahnya,Sesampainya di sana ia memarkirkan
kendaraannya dan menuju ruang kelas barunya.Ternyata sesuai dugaan,dia adalah
murid terakhir yang memasuki kelas baru itu.Seketika temannya saat SMP Arya
memanggilnya untuk duduk sebangku.
“Oi Yan sini cepet”
Dia lalu bergegas menuju tempat yang kosong tersebut.dan
diam tanpa sepatah katapun.ia hanya berujar dalam hati.
“Ah sial...Kenapa sih gua selalu menjadi murid yang terakhir
dateng setiap tahun ajaran baru,Enggak
SD,SMP sampe SMA gua mulu yang
terakhir dateng waktu hari pertama masuk”
Kembali ke Luna
Ia hanya duduk diam terpaku,melihat teman-teman barunya yang
sudah mulai akrab satu sama lain.Dia sendiri hanya diam karena dia memang tidak
terbiasa dengan orang yang baru ia kenal dan dari SMP nya ia cuma sendiri yang
menempati kelas tersebut dan dia berfikir jika teman-teman SMP nya berada di
kelas lain karena ia sempat melihat beberapa wajah yang ia kenal saat datang
tadi.Sampai seorang gadis menegurnya.
“Hai Pagi..kenapa kok diem aja dari tadi.Oh iya kenalin gua
Rina”
“Ha…oh enggak papa,iya gua Luna salam kenal ya” jawabnya
sambil terkejut”
“Wah…fiuh untung ya kita gak telat”
“Haha iya”
Mereka pun menjadi teman sebangku yang akrab mulai saat itu
6 bulan berlalu
Luna mulai dikenal di kalangan para murid karena
kepintarannya terutama dalam pelajaran matematika dan fisika.Tidak kalah dengan
Luna, Ryan pun juga mulai dikenal di kalangan teman-temannya terutama karena
sifatnya yang ramah dan ceria bahkan kebodohannya dalam beberapa mata pelajaran
pun ikut terkenal
Hari-hari mereka pun mulai di penuhi oleh suka-dukanya
menjadi murid SMA.Hari yang di penuhi tugas dan tidak luput juga canda dan
tawa.
***
Hari-hari sebagai murid kelas X pun berlalu.Mereka kini
kelas XI,Luna dan Ryan menjadi teman sekelas untuk pertama kalinya,mereka
berada di jurusan yang sama,Rina yang menjadi telah menjadi sahabat Luna ketika
berada di kelas X juga berada di jurusan yang sama tapi mereka sekarang telah
berbeda kelas.
Hari-hari yang penuh kenangan itu mulai ketika Ryan menyapa
Luna untuk pertama kalinya.
“Eh, Hai kenalin gua Ryan gua dari kelas X-F” Ia memulai
perbincangan
“Oh iya,kenalin gua Luna gua dari kelas X-A”
“Oh…ok salam kenal ya,Oiya Lun gua kayaknya suka liat lu
lewat di jalan deket rumah gua deh” Kata Ryan sambil menyebutkan suatu nama
jalan
“Wah…Rumah gua mah emang deket situ,ya jelas aja kalo lu
sering liat gua deket-deket situ”
“Mmm jadi gitu ya,ternyata rumah kita deket…eh ada guru tuh
masuk” kata Ryan yang setengah panik ketika melihat guru fisikanya datang
Pelajaran hari pertama pun mulai,Guru fisika mereka mulai
menerangkan materi-materi baru yang ada di kelas XI.Sampai suatu ketika
“Nah anak-anak sekarang tutup buku kalian dan masukkan ke
dalam tas.Kita akan ulangan” sahut Guru fisikanya itu
“Yaaaaaahhh…..!!!” teriak murid-murid yang tidak menyangka
akan adanya ulangan pada hari pertama mereka
“Pak…! Inikan hari pertama masuk,kok udah mulai ulangan aja
sih” Teriak seorang murid
“Wah tenang saja anak-anak bapak tidak akan mengulas materi
yang tadi baru bapak berikan,saya ingin memberi kalian materi-materi yang sudah
bapak ajarkan dulu sewaktu kalian kelas X,saya hanya ingin mengetes seberapa
paham kalian pada materi-materi tersebut”
“OOOH…”seketika tampak wajah tenang diantara para
murid,tentu saja bukan Ryan
Ia memang sedikit paham tentang materi-materi kelas X tapi
dia memliki kekurangan dalam pelajaran yang membutuhkan konsentrasi
tinggi.sejenak ia berpikir
“Mati gua..!”
Ketika ulangan dimulai tampak keringat-keringat Ryan mulai
menetes ,punggungnya basah karena keringat nya mengalir deras.sampai dia tidak
tahan dan mulai terpikir dalam fikirannya untuk mencontek temannya,termasuk
Luna
“Ssst…Lun…Luna”katanya sambil berbisik
“Apa…” Jawabnya ketus sambil wajahnya tidak berpaling dari
kertas ujiannya
“Gg… ggu…gua bisa liat nno…nomor Tiga enggak..?”katanya
penuh harap
“Sorry,gue lagi sibuk…tanya yang lain aja”
Ryan mulai gelisah Karena dia hanya bisa menjawab 7 dari 10
soal yang ada,sampai pada akhirnya.
“Udahlah bodo,gua ngasal aja daripada gua nyontek dan gua
juga baru inget kata si Arya kalo Luna itu emang suka pelit kalo ngasih jawaban
apalagi sama gue orang yang baru kenal sama dia”
Dia memang sudah tahu sedikit tentang Luna dari temannya
Arya yang memang menyukai Luna dari kelas X.
Dan pada akhirnya ulangan pun selesai,dan bel istirahat pun
berbunyi.Luna pergi ke kelas Rina dan Ryan pergi ke kantin untuk bertemu dengan
teman-temannya termasuk Arya.
“Hoi Ya” panggil Ryan saat di kantin
“Wih..Ryan gimana hari pertama masuk,oh iya gua denger lu
sekelas sama Luna ya”
“Siaalll suram banget hari pertama ini,masa baru masuk udah
ulangan aja,gila kan
ckckck…nah soal Luna,iya gua sekelas sama dia”
“Wiih beruntung ya lu bisa sekelas sama dia,kalo gua jadi
elu mau hari pertama ulangan,mau baru kelas XI udah UN,gua bakal seneng banget
tuh” Kata Arya penuh semangat
“Cuih…Lebay lu,bener juga kata lu dia anaknya emang
rada-rada pelit gitu kalo ujian,bahkan menurut gua agak cuek” Sahut nya ketus
“Iya deh…emang lu ulangan apaan sih sampe sekesel dan
sepanik gini hah ?”
“Fi..si..ka..Puas lu”
“Haahahaha Elu kan paling
gak bisa sama yang namanya fisika dan matematika ya kan ?”
Kata Arya setengah mengejek.
“Iya-iya puas lu ngetawain gua,udah ah gua makan dulu perut
gua laper nih gara-gara kebanyakan mikir”.
Kembali ke Luna
Luna pergi ke kelas Rina dan memanggil Rina dengan nada
lelah
“Riiinaaa…”
“Apasih Lun gua masih ngerjain tugas nih”
“Ah parah banget gua tadi…masasih baru masuk udah ulangan
aja”
“Luna…Luna kayak gak pernah ulangan aja sih lu…gua yakin palingan
nilai lu kalo enggak 10 ya 9” Jawab Rina sambil mengerjakan tugas nya
“Iya sih…apalagi tadi yang keluar materi kelas sepuluh,tapi
si Ryan itu loh nge bete-in banget”
“Hah…lu sekelas sama Ryan” Sahut Rina dengan tidak percaya
“Iya…dan dia sempet nanya ke gua,yah satu angkatan kita tau
lagi kalo dia enggak bisa yang namanya ngitung-ngitung begituan”
“Terus gimana…elu kasih?”
“Menurutlu ?”
“Aaah Luna lu kok jahat sih enggak ngasih jawaban ke dia…kan Kasian...”
“Wah sorry dalam kamus hidup gue,gue gak kenal sama yang
namanya kasian waktu ulangan,oh iya gua kekelas dulu ya 3 menit lagi bel nih”
kata luna sambil meninggalkan bangku Rina
Luna pun memasuki ruang kelasnya dan menunggu jam pelajaran
berikutnya,dia pun melihat jadwal pelajaran barunya dalam note kecil yang ada
di dalam tas nya.dan dia pun menghela nafasnya ketika melihat nama mata
pelajaran yang selanjutnya adalah Desain Grafis.dia mengeluh.
“Ah..desain grafis lagi,gua kan gak terlalu bagus kalo masalah
ngedit-ngedit kayak begitu..haduh...”
Kembali ke Ryan
“Huah..puas akhirnya perut gua kenyang juga” ocehnya sendiri
di kantin
Bel pun berbunyi,dan para murid pun bergegas memasuki
kelas.termasuk Ryan yang sedang berjalan sambil bergumam sendiri.
“Ya Tuhan pelajaran apalagi nih...bisa mati gua kalo abis
ini matematika atau yang semacamnya gitu.”
Sambil masuk ke kelas dia melihat Luna yang sedang duduk di
bangkunya.Tanpa sepatah katapun mereka berlalu.Tampaklah seorang guru muda yang
sedang menjinjing laptopnya memasuki ruang kelas.
“Lah…itukan pak Okta,berarti…oiya…tadi malam gua liat jadwal
hari ini kan
desain grafis.yang begituan mah gua ada sering,sambil ngeliatin kakak gua kalo
lagi ngerjain atau ngedit tugas”katanya dalam hati
“Selamat siang anak-anak…ok langsung saja ya siapkan buku
kalian kita pindah ke lab computer.” Teriak pak Okta dengan suaranya yang
lantang
Murid-murid pun membereskan buku mereka lalu pindah ke lab
computer.sesampainya di lab.
“Nah anak-anak hari ini kita mulai pelajaran pertama kita
dengan membuat atau mengedit logo hingga jadi seperti ini” kata pak Okta sambil
menunjukan sebuah gambar logo hasil print out nya.
Tampak beberapa murid
termasuk Luna yang sedikit kebingungan ketika harus membuat bentuk-bentuk untuk
logo yang memang sedikit rumit.Kecuali Ryan yang dengan ekspresi tenang yang
sedang mengutak-atik hasil kerjanya.
Kembali ke Luna
Dia yang nampak kebingungan memberanikan diri untuk bertanya
kepada Ryan yang sedang asik dengan komputernya.
“Ryan…ee..bisa gak gue nanya. ?”
“Apa…” Jawabnya ketus sambil wajahnya tidak berpaling dari
layar monitor nya.
“Eeh bisa enggak ngajarin gua bikin bentuk begitu gimana?”
tanyanya penuh harap.sambil menunjuk sebuah bentuk pada layar monitor Ryan.
Seketika dia terkejut ketika Ryan mengucapkan kalimatnya
ketika ulangan fisika tadi.
“Sorry,gue lagi sibuk…tanya yang lain aja”
Luna pun terkejut mendengar jawaban itu yang keluar dari
mulut Ryan,Seperti Ryan pada akhirnya dia mengerjakan tugas nya dengan sedikit
belepotan karena logo yang ia buat agak berbeda dengan hasil print out pak Okta
***
Bel pulang pun berbunyi nampak raut wajah senang dari para
murid mulai terlihat.Luna pergi menuju ruang kelas Rina karena mereka memang
terbiasa pulang bersama.Rina pun sudah menunggunya di depan ruang kelas.
“Hei Lun…Ayo cepet gua udah mau pulang nih”
“He em…iya-iya lagian kan
yang mau pulang bukan lu doang,yuk”
Mereka berjalan melewati koridor sekolah hingga sampai ke
tempat parkir di mana Ryan menunggu Arya yang masih ada tugas tambahan di
kelasnya.Ryan menatap Luna dengan tatapan sinis dan juga sebaliknya.hanya Rina
yang bengong karena tidak mengerti apa-apa menyaksikan tingkah aneh mereka
berdua.
“Heh Lun…lu ngapain ngeliatin dia sampe melotot gitu,mata lu
udah kayak mau keluar tuh” Rina mencoba memecah keheningan di sana
“Udah ayo kita jalan ngapain ngeliatin,ini orang lama-lama
merusak pemandangan aja” jawabnya ketus
Mereka berjalan sambil melewati Ryan yang akhirnya membuang
muka dari mereka berdua.sampai Rina pun bertanya
“Heh…lu ada hubungan apasih sama Ryan sampe
pelotot-pelototan kayak gitu,lu kan
tau gua suka sama dia Lun…” Tanya Rina heran
“Hah..! hubungan…? amit-amit gua ada hubungan sama orang
kayak begitu,iya-iya gua tau lu suka kan
sama dia.”
“Terus..ngapain lu berdua sampe liat-liatan begitu?”
“Kayanya gua sama dia punya perasaan yang sama Rin” Jelas
Luna
“Hah..! Perasaan” jawab Rina terkejut
“Wes…Tenang bukan perasaan suka kok,amit-amit gua sampe suka
sama orang kayak gitu”
“Lantas…perasaan apa dong”
“Iya..gua sama dia punya perasaan yang sama,yaitu…kita
saling kesel satu sama lain hahaha” Jawab Luna dengan tawa yang aneh
“Lah..kok bisa sih emang lu kenapa bisa kesel sama dia”
Tanya Rina
“Rin..lu inget kan
tadi dia enggak gua kasih tau waktu ulangan fisika sebelum istirahat tadi.”
Jelasnya
“Iya gua inget,yang elu gak ngasih tau contekan ke dia kan ?”
“Tepat…nah tadi ada praktek Desain Grafis..gue nanya ke
dia,dan dia gak ngasih tau ke gua,yang lebih parah dia ngucapin kata-kata gua
saat ulangan tadi,nyebelin kan
?”
“Yee.itu sih sama aja perasaan nya dia waktu enggak lu kasih
contekan. Luna..luna hahaha” Kata Rina karena kelakuan lucu temannya itu.
Kembali ke Ryan
Ryan yang sedang menunggu Arya mulai kesal karena Arya tidak
kunjug datang
.sampai dia memutuskan untuk menelpon temannya itu.
“Halo…Arya,lama banget sih gua udah mau pulang nih.”
“Halo..Oh Ryan sorry-sorry ini tugas nya masih banyak
nih…elu pulang duluan aja ya gua nanti pulang bareng temen-temen yang masih
disini aja…ok udah ya” Jawab Arya singkat sambil memutus telepon nya
“Cih ini anak,Di tungguin malah begitu…haduh” Umpat Ryan
sambil memacu motornya
Ketika di jalan ia melihat seorang perempuan di jalan,dengan
bentuk tas yang ia kenal.Itu Luna pikirnya .ketika dia ingin berbelok di
tikungan yang sedang di lewati Luna,Ryan sengaja membunyikan klakson
motornya.Sesuai dugaan Luna Terkejut
“Heh…bisa gak sih naik motor tuh yang bener hah !!!”
“Heh...elu nya yang jalan makanya jangan ngalangin orang
belok”
Luna pergi dengan kesal,sementara Ryan tersenyum puas karena
bisa mengerjai Luna
***
Hari-hari mereka pun berlanjut,mereka sering bertengkar
walaupun tidak secara terang-terangan.sampai pada suatu hari Arya berkata pada
Ryan dia ingin menyatakan cinta nya pada Luna.