Senin, 14 Mei 2012

Tentang Cerita Barusan...

Nah itu tadi cerita pertama gue...jadi maaf banget kalo masih banyak kekurangan...itu masih bersambung lho...jadi masih ada kelanjutan dari beberapa cerita itu...jadi UNTUK YANG SUDAH BACA...Terimakasih :D

Ini dia cerita pertama gue....

Halo Blog...ini cerita pertama gue...jadi kalo jelek ya mohon maaf aja...so..ini dia ceritanya

Chapter 1

“Pernahkah kita berfikir bahwa setiap orang yang hadir di dalam hidup kita,membawa kisah baru dalam hidup kita”

“Pernahkah kita mengingat satu kenangan dengan seseorang yang merubah hidup kita”

“Dan pernahkah kita menyadari arti pentingnya mereka”

“Sebuah kisah cinta antara Luna seorang gadis terpintar di sekolah yang menderita kanker otak dan Ryan yang terbilang sebagai pemuda yang bukan tergolong pintar di sekolah,mereka menunjukan jika sebuah permasalahan dapat di selesaikan secara bersama dan bukan perbedaan yang memisahkan mereka”




Tentang Luna

Seorang gadis berusia 16 tahun dan ibunya sudah meninggal ketika ia berumur 7 tahun.Setiap orang mengira hidupnya mudah dan sempurna.Dia cantik dan juga termasuk sebagai siswi yang pintar di sekolahnya.Dia begitu merasa bahagia ketika namanya tercantum di dalam daftar siswa yang masuk ke dalam sebuah SMA yang tergolong favorit di sekolahnya.

“Ayah,aku masuk ke SMA 7 Garuda  yang tergolong favorit itu yah…” kata Luna pada ayahnya

“Ah Benarkah…” kata ayahnya dengan ekspresi senang yang tidak dapat di gambarkan dengan kata-kata.

“Iya dong..! dan namaku tercantum di nomor 2 loh”

Luna begitu gembira karena jerih payahnya ketika sebelum ujian nasional terbayar sudah.

Tentang  Ryan

Dia berumur 16 tahun.dia termasuk sebagai orang yang ceria dan baik.Teman-temannya menyukainya walaupun dia termasuk bukan anak yang pintar tapi dia merupakan orang yang jujur dan pantang menyerah.Dia menunggu kakak nya yang pergi untuk melihat daftar namaya di sebuah SMA.Ketika kakaknya datag.

“Kak,gimana nama gua ada enggak” katanya sambil mata nya masih menatap layar laptop nya.

“Iya iya ada” sahut kakaknya

“Oiya.nama gue urutan ke berapa”

“Tiga” sahut kaknya dengan ketus

“Waw..! Tuh kan apa gua bilang,adik lu ini enggak sebodoh yang lu pikirkan”

“Iya…!!! Tiga sih tiga,tapi ketiga dari belakang,dari 270 siswa lu nomor 267 ,puas” Teriak kakaknya

***

“Ryan,cepat bangun hari ini kan hari pertama kamu masuk sekolah” Kata ibunya memecah keheningan di pagi hari.

Ryan langsung melompat dari tempat tidurnya lalu pergi mandi dan bersiap ke sekolahnya.Setelah semua beres dia memanaskan mesin motornya sebagai kendaraan nya sekolah.Ia berpamitan kepada ibunya.

“Bu,aku ke berangkat ya”

Dia memacu motornya dan pergi ke sekolahnya,Sesampainya di sana ia memarkirkan kendaraannya dan menuju ruang kelas barunya.Ternyata sesuai dugaan,dia adalah murid terakhir yang memasuki kelas baru itu.Seketika temannya saat SMP Arya memanggilnya untuk duduk sebangku.

“Oi Yan sini cepet”

Dia lalu bergegas menuju tempat yang kosong tersebut.dan diam tanpa sepatah katapun.ia hanya berujar dalam hati.

“Ah sial...Kenapa sih gua selalu menjadi murid yang terakhir dateng setiap tahun ajaran baru,Enggak SD,SMP sampe SMA gua mulu yang terakhir dateng waktu hari pertama masuk”

Kembali ke Luna

Ia hanya duduk diam terpaku,melihat teman-teman barunya yang sudah mulai akrab satu sama lain.Dia sendiri hanya diam karena dia memang tidak terbiasa dengan orang yang baru ia kenal dan dari SMP nya ia cuma sendiri yang menempati kelas tersebut dan dia berfikir jika teman-teman SMP nya berada di kelas lain karena ia sempat melihat beberapa wajah yang ia kenal saat datang tadi.Sampai seorang gadis menegurnya.

“Hai Pagi..kenapa kok diem aja dari tadi.Oh iya kenalin gua Rina”

“Ha…oh enggak papa,iya gua Luna salam kenal ya” jawabnya sambil terkejut”

“Wah…fiuh untung ya kita gak telat”

“Haha iya”

Mereka pun menjadi teman sebangku yang akrab mulai saat itu




6 bulan berlalu

Luna mulai dikenal di kalangan para murid karena kepintarannya terutama dalam pelajaran matematika dan fisika.Tidak kalah dengan Luna, Ryan pun juga mulai dikenal di kalangan teman-temannya terutama karena sifatnya yang ramah dan ceria bahkan kebodohannya dalam beberapa mata pelajaran pun ikut terkenal

Hari-hari mereka pun mulai di penuhi oleh suka-dukanya menjadi murid SMA.Hari yang di penuhi tugas dan tidak luput juga canda dan tawa.

***

Hari-hari sebagai murid kelas X pun berlalu.Mereka kini kelas XI,Luna dan Ryan menjadi teman sekelas untuk pertama kalinya,mereka berada di jurusan yang sama,Rina yang menjadi telah menjadi sahabat Luna ketika berada di kelas X juga berada di jurusan yang sama tapi mereka sekarang telah berbeda kelas.

Hari-hari yang penuh kenangan itu mulai ketika Ryan menyapa Luna untuk pertama kalinya.

“Eh, Hai kenalin gua Ryan gua dari kelas X-F” Ia memulai perbincangan

“Oh iya,kenalin gua Luna gua dari kelas X-A”

“Oh…ok salam kenal ya,Oiya Lun gua kayaknya suka liat lu lewat di jalan deket rumah gua deh” Kata Ryan sambil menyebutkan suatu nama jalan

“Wah…Rumah gua mah emang deket situ,ya jelas aja kalo lu sering liat gua deket-deket situ”

“Mmm jadi gitu ya,ternyata rumah kita deket…eh ada guru tuh masuk” kata Ryan yang setengah panik ketika melihat guru fisikanya datang

Pelajaran hari pertama pun mulai,Guru fisika mereka mulai menerangkan materi-materi baru yang ada di kelas XI.Sampai suatu ketika

“Nah anak-anak sekarang tutup buku kalian dan masukkan ke dalam tas.Kita akan ulangan” sahut Guru fisikanya itu

“Yaaaaaahhh…..!!!” teriak murid-murid yang tidak menyangka akan adanya ulangan pada hari pertama mereka

“Pak…! Inikan hari pertama masuk,kok udah mulai ulangan aja sih” Teriak seorang murid

“Wah tenang saja anak-anak bapak tidak akan mengulas materi yang tadi baru bapak berikan,saya ingin memberi kalian materi-materi yang sudah bapak ajarkan dulu sewaktu kalian kelas X,saya hanya ingin mengetes seberapa paham kalian pada materi-materi tersebut”

“OOOH…”seketika tampak wajah tenang diantara para murid,tentu saja bukan Ryan

Ia memang sedikit paham tentang materi-materi kelas X tapi dia memliki kekurangan dalam pelajaran yang membutuhkan konsentrasi tinggi.sejenak ia berpikir

“Mati gua..!”

Ketika ulangan dimulai tampak keringat-keringat Ryan mulai menetes ,punggungnya basah karena keringat nya mengalir deras.sampai dia tidak tahan dan mulai terpikir dalam fikirannya untuk mencontek temannya,termasuk Luna

“Ssst…Lun…Luna”katanya sambil berbisik

“Apa…” Jawabnya ketus sambil wajahnya tidak berpaling dari kertas ujiannya

“Gg… ggu…gua bisa liat nno…nomor Tiga enggak..?”katanya penuh harap

“Sorry,gue lagi sibuk…tanya yang lain aja”

Ryan mulai gelisah Karena dia hanya bisa menjawab 7 dari 10 soal yang ada,sampai pada akhirnya.

“Udahlah bodo,gua ngasal aja daripada gua nyontek dan gua juga baru inget kata si Arya kalo Luna itu emang suka pelit kalo ngasih jawaban apalagi sama gue orang yang baru kenal sama dia”

Dia memang sudah tahu sedikit tentang Luna dari temannya Arya yang memang menyukai Luna dari kelas X.

Dan pada akhirnya ulangan pun selesai,dan bel istirahat pun berbunyi.Luna pergi ke kelas Rina dan Ryan pergi ke kantin untuk bertemu dengan teman-temannya termasuk Arya.

“Hoi Ya” panggil Ryan saat di kantin

“Wih..Ryan gimana hari pertama masuk,oh iya gua denger lu sekelas sama Luna ya”

“Siaalll suram banget hari pertama ini,masa baru masuk udah ulangan aja,gila kan ckckck…nah soal Luna,iya gua sekelas sama dia”

“Wiih beruntung ya lu bisa sekelas sama dia,kalo gua jadi elu mau hari pertama ulangan,mau baru kelas XI udah UN,gua bakal seneng banget tuh” Kata Arya penuh semangat

“Cuih…Lebay lu,bener juga kata lu dia anaknya emang rada-rada pelit gitu kalo ujian,bahkan menurut gua agak cuek” Sahut nya ketus

“Iya deh…emang lu ulangan apaan sih sampe sekesel dan sepanik gini hah ?”

“Fi..si..ka..Puas lu”

“Haahahaha Elu kan paling gak bisa sama yang namanya fisika dan matematika ya kan ?”
Kata Arya setengah mengejek.

“Iya-iya puas lu ngetawain gua,udah ah gua makan dulu perut gua laper nih gara-gara kebanyakan mikir”.

Kembali ke Luna

Luna pergi ke kelas Rina dan memanggil Rina dengan nada lelah

“Riiinaaa…”

“Apasih Lun gua masih ngerjain tugas nih”

“Ah parah banget gua tadi…masasih baru masuk udah ulangan aja”

“Luna…Luna kayak gak pernah ulangan aja sih lu…gua yakin palingan nilai lu kalo enggak 10 ya 9” Jawab Rina sambil mengerjakan tugas nya

“Iya sih…apalagi tadi yang keluar materi kelas sepuluh,tapi si Ryan itu loh nge bete-in banget”

“Hah…lu sekelas sama Ryan” Sahut Rina dengan tidak percaya

“Iya…dan dia sempet nanya ke gua,yah satu angkatan kita tau lagi kalo dia enggak bisa yang namanya ngitung-ngitung begituan”

“Terus gimana…elu kasih?”

“Menurutlu ?”

“Aaah Luna lu kok jahat sih enggak ngasih jawaban ke dia…kan Kasian...”

“Wah sorry dalam kamus hidup gue,gue gak kenal sama yang namanya kasian waktu ulangan,oh iya gua kekelas dulu ya 3 menit lagi bel nih” kata luna sambil meninggalkan bangku Rina

Luna pun memasuki ruang kelasnya dan menunggu jam pelajaran berikutnya,dia pun melihat jadwal pelajaran barunya dalam note kecil yang ada di dalam tas nya.dan dia pun menghela nafasnya ketika melihat nama mata pelajaran yang selanjutnya adalah Desain Grafis.dia mengeluh.

“Ah..desain grafis lagi,gua kan gak terlalu bagus kalo masalah ngedit-ngedit kayak begitu..haduh...”

Kembali ke Ryan

“Huah..puas akhirnya perut gua kenyang juga” ocehnya sendiri di kantin

Bel pun berbunyi,dan para murid pun bergegas memasuki kelas.termasuk Ryan yang sedang berjalan sambil bergumam sendiri.

“Ya Tuhan pelajaran apalagi nih...bisa mati gua kalo abis ini matematika atau yang semacamnya gitu.”

Sambil masuk ke kelas dia melihat Luna yang sedang duduk di bangkunya.Tanpa sepatah katapun mereka berlalu.Tampaklah seorang guru muda yang sedang menjinjing laptopnya memasuki ruang kelas.

“Lah…itukan pak Okta,berarti…oiya…tadi malam gua liat jadwal hari ini kan desain grafis.yang begituan mah gua ada sering,sambil ngeliatin kakak gua kalo lagi ngerjain atau ngedit tugas”katanya dalam hati

“Selamat siang anak-anak…ok langsung saja ya siapkan buku kalian kita pindah ke lab computer.” Teriak pak Okta dengan suaranya yang lantang

Murid-murid pun membereskan buku mereka lalu pindah ke lab computer.sesampainya di lab.

“Nah anak-anak hari ini kita mulai pelajaran pertama kita dengan membuat atau mengedit logo hingga jadi seperti ini” kata pak Okta sambil menunjukan sebuah gambar logo hasil print out nya.


 Tampak beberapa murid termasuk Luna yang sedikit kebingungan ketika harus membuat bentuk-bentuk untuk logo yang memang sedikit rumit.Kecuali Ryan yang dengan ekspresi tenang yang sedang mengutak-atik hasil kerjanya.


Kembali ke Luna

Dia yang nampak kebingungan memberanikan diri untuk bertanya kepada Ryan yang sedang asik dengan komputernya.

“Ryan…ee..bisa gak gue nanya. ?”

“Apa…” Jawabnya ketus sambil wajahnya tidak berpaling dari layar monitor nya.

“Eeh bisa enggak ngajarin gua bikin bentuk begitu gimana?” tanyanya penuh harap.sambil menunjuk sebuah bentuk pada layar monitor Ryan.

Seketika dia terkejut ketika Ryan mengucapkan kalimatnya ketika ulangan fisika tadi.

“Sorry,gue lagi sibuk…tanya yang lain aja”

Luna pun terkejut mendengar jawaban itu yang keluar dari mulut Ryan,Seperti Ryan pada akhirnya dia mengerjakan tugas nya dengan sedikit belepotan karena logo yang ia buat agak berbeda dengan hasil print out pak Okta

***

Bel pulang pun berbunyi nampak raut wajah senang dari para murid mulai terlihat.Luna pergi menuju ruang kelas Rina karena mereka memang terbiasa pulang bersama.Rina pun sudah menunggunya di depan ruang kelas.

“Hei Lun…Ayo cepet gua udah mau pulang nih”

“He em…iya-iya lagian kan yang mau pulang bukan lu doang,yuk”

Mereka berjalan melewati koridor sekolah hingga sampai ke tempat parkir di mana Ryan menunggu Arya yang masih ada tugas tambahan di kelasnya.Ryan menatap Luna dengan tatapan sinis dan juga sebaliknya.hanya Rina yang bengong karena tidak mengerti apa-apa menyaksikan tingkah aneh mereka berdua.

“Heh Lun…lu ngapain ngeliatin dia sampe melotot gitu,mata lu udah kayak mau keluar tuh” Rina mencoba memecah keheningan di sana

“Udah ayo kita jalan ngapain ngeliatin,ini orang lama-lama merusak pemandangan aja” jawabnya ketus

Mereka berjalan sambil melewati Ryan yang akhirnya membuang muka dari mereka berdua.sampai Rina pun bertanya

“Heh…lu ada hubungan apasih sama Ryan sampe pelotot-pelototan kayak gitu,lu kan tau gua suka sama dia Lun…” Tanya Rina heran
“Hah..! hubungan…? amit-amit gua ada hubungan sama orang kayak begitu,iya-iya gua tau lu suka kan sama dia.”

“Terus..ngapain lu berdua sampe liat-liatan begitu?”

“Kayanya gua sama dia punya perasaan yang sama Rin” Jelas Luna

“Hah..! Perasaan” jawab Rina terkejut

“Wes…Tenang bukan perasaan suka kok,amit-amit gua sampe suka sama orang kayak gitu”

“Lantas…perasaan apa dong”

“Iya..gua sama dia punya perasaan yang sama,yaitu…kita saling kesel satu sama lain hahaha” Jawab Luna dengan tawa yang aneh

“Lah..kok bisa sih emang lu kenapa bisa kesel sama dia” Tanya Rina

“Rin..lu inget kan tadi dia enggak gua kasih tau waktu ulangan fisika sebelum istirahat tadi.” Jelasnya

“Iya gua inget,yang elu gak ngasih tau contekan ke dia kan ?”

“Tepat…nah tadi ada praktek Desain Grafis..gue nanya ke dia,dan dia gak ngasih tau ke gua,yang lebih parah dia ngucapin kata-kata gua saat ulangan tadi,nyebelin kan ?”

“Yee.itu sih sama aja perasaan nya dia waktu enggak lu kasih contekan. Luna..luna hahaha” Kata Rina karena kelakuan lucu temannya itu.

Kembali ke Ryan

Ryan yang sedang menunggu Arya mulai kesal karena Arya tidak kunjug datang
.sampai dia memutuskan untuk menelpon temannya itu.

“Halo…Arya,lama banget sih gua udah mau pulang nih.”

“Halo..Oh Ryan sorry-sorry ini tugas nya masih banyak nih…elu pulang duluan aja ya gua nanti pulang bareng temen-temen yang masih disini aja…ok udah ya” Jawab Arya singkat sambil memutus telepon nya

“Cih ini anak,Di tungguin malah begitu…haduh” Umpat Ryan sambil memacu motornya

Ketika di jalan ia melihat seorang perempuan di jalan,dengan bentuk tas yang ia kenal.Itu Luna pikirnya .ketika dia ingin berbelok di tikungan yang sedang di lewati Luna,Ryan sengaja membunyikan klakson motornya.Sesuai dugaan Luna Terkejut
“Heh…bisa gak sih naik motor tuh yang bener hah !!!”

“Heh...elu nya yang jalan makanya jangan ngalangin orang belok”

Luna pergi dengan kesal,sementara Ryan tersenyum puas karena bisa mengerjai Luna

***

Hari-hari mereka pun berlanjut,mereka sering bertengkar walaupun tidak secara terang-terangan.sampai pada suatu hari Arya berkata pada Ryan dia ingin menyatakan cinta nya pada Luna.

Jumat, 11 Mei 2012

Pijakkan Pertama

salam yah...gue masih baru lah dalam dunia perBlog-an (Eciyee) ya...tapi mulai pengen di seriusin sih...nah ini POSTINGAN PERTAMA gue emang sih isinya gak penting tapi...cita-cita gue adalah penulis ya walaupun gue tau gak banyak yang baca,atau mungkin gak tau blog gue,  gue bakal mulai semuanya dari sini...Good Luck Myself