Kepalamu
dan jutaan ruang yang inginku jelajahi.
Dalam dingin ruang penuh
kebisuan kuberteriak
Jutaan kata
terbang-melayang dalam ruangan
Tak satu pun yang mengarah
kepadaku
Aku diam, diam saja dalam
belasan jam, mematung
Kau.
Dalam kepalaku Kau telah jadi
ukiran baru
Di atas semua kata-kata lama yang ku tinggalkan
kau berdiri
Aku berimajinasi tentang
hal-hal yang akan kau ceritakan ketika nanti ketemu
Kapan? Dan di mana?
Entahlah, yang jelas sudah
kusiapkan kata-kata untuk obrolan pertama kita.
Tapi semoga kau tidak
pernah membaca puisi ini sebelum pertemuan kita nanti
Karena sayangku,
Oh aku bawa peluru tajam.
FP.
-puisi dari kantor baru, 2017