Minggu, 14 Mei 2017

Reptil, Cinta, dan FTV


            Jadi begini, Reptil (nama samaran) teman kampus saya, akhir-akhir ini sedang bahagia. Bukan karena bisnis berjualan sepatu miliknya sedang laku keras, atau usaha ‘penjualan’ perempuannya yang kembali menemukan pelanggan. Tidak, Reptil bahagia karena hatinya sedang berbunga-bunga.

Reptil, sedang memiliki kedekatan dengan seorang perempuan yang sepertinya “cocok” dengan dirinya. Dan ditambah, pertemuan dirinya dengan si perempuan (bagaimanapun Reptil hanya sebuah panggilan, saya tidak akan mengganti kata perempuan itu dengan sebutan betina) merupakan hal yang langka jika terjadi di dunia nyata, namun sangat klise jika sudah masuk ke dalam dunia FTV atau FTV Cinematic Universe, terang saja, dia sangat bahagia. Bercerita Reptil kepada saya bahwa pada hari dia bertemu dengan perempuan itu, dirinya sedang dilanda keresahan berat akibat berbagai urusan; kuliah, kantor, dan kantong. Dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi sendirian ke sebuah kedai, kedai yang pada akhirnya menjadi tempat Reptil menceritakan hal itu ke saya.

“Di sini ketemunya.” kata dia ke saya.

“Terus?”

Saat itu kedai sedang penuh, katanya. Dia duduk sendiri sambil mengutak-atik handphonenya tanpa tahu ingin melakukan apa. Tiba-tiba saja seorang perempuan datang menghampirinya lalu bilang “Maaf mas, boleh saya duduk di sini?” perempuan itu juga datang sendiri, dan tidak kedapatan tempat duduk.

Mungkin kalau Reptil dan perempuan itu sedang berada dalam FTV Cinematic Universe lagu D’Bagindas atau Armada akan langsung tersetel otomatis di kedai itu. Tapi akhirnya seperti yang bisa ditebak dari FTV, mereka saling berkenalan, dan akhirnya saling bertemu pada kesempatan-kesempatan selanjutnya.

Mendengar ceritanya, membuat saya yang sangat menginginkan terjadinya sebuah stranger talks macam itu terang menjadi sangat kesal, saya genggam pegangan gelas teh tarik saya yang sudah kosong, lalu saya benturkan ke kepala Reptil, tapi saya tidak lakukan. Terlahir dengan banyak menonton dan mendengar lagu penuh cinta seperti Tom di 500 days of summer membuat saya menginginkan hal itu. Jujur saya pernah membawa kabel roll di tas lalu pergi ke sebuah restoran cepat saji Amerika yang ramai seorang diri hanya untuk jaga-jaga kalau kejadian seperti yang Reptil alami akan terjadi, pergi ke toko buku seorang diri, atau duduk sendirian di halte sambil menulis. Tapi, hal-hal yang saya idam-idamkan tidak pernah terjadi. Dan Reptil, teman saya sendiri yang malah kebagian dari rencana Tuhan yang seperti itu. Dan saya belum.

Membahas tentang konsep cerita yang dijual FTV yang terkenal lebay memang terkadang cukup menyenangkan. Banyak orang yang bilang bahwa konsep cerita seperti ‘ketemu tanpa sengaja’ atau ‘ditabrak lalu pacaran’ atau ‘jualan sayur dapat pewaris harta konglomerat’ sangat tidak realistis. Oh tapi jangan salah sangka, seorang perempuan yang saya anggap sebagai figur kakak pernah berkata “Itu, tim kreatif yang nulis naskah FTV memang riset dengan kejadian-kejadian sekitar, lalu dibungkus secara lebay dan norak” katanya. Dan saya setuju dengan pendapatnya, pun saya pernah merasa bahwa hidup saya seperti di sana, memang saya tidak pernah kedapatan bagian ‘ketemu tanpa sengaja’ tapi saya dapat di bagian ‘kau suka seseorang dan ternyata orang itu juga menyukai kau’.

***

Kembali ke Reptil yang masih menganggap pertemuan dirinya dengan sang perempuan adalah kebetulan biasa saja, biarpun bagi saya tidak. Dia bilang;

“kebetulan itu cewek lagi tertarik sama kamera” sambil menghisap rokoknya. Kebetulan? 

Ya, kebetulan juga Reptil menganggap dirinya adalah seorang DA atau sebutan masa kininya Digital Artist, sebutan mudahnya adalah “orang yang jago ngutak-ngatik photoshop. Dan obrolan antara perempuan yang sedang tertarik dengan kamera dan lelaki yang biasa memegang kamera mengalir sangat lancar, selancar rencana Reptil yang akhirnya berhasil mendapatkan kontak perempuan itu dan mengantarnya pulang. (diam-diam perempuan itu sudah memotret muka reptil dan menyebarkan di grup teman-temannya untuk jaga-jaga sekaligus takut kalau Reptil berbuat cabul)

Hei Reptil, kau tahu? Sadar atau tidak, ketika hidup kita tertarik dengan sesuatu dan pola lingkaran kehidupan kita menjadi terfokus di sana tanpa sadar kita akan menarik orang-orang lain yang sama tertariknya dengan hal tersebut ke dalam pola lingkaran kita – Kata Sherlock Holmes, kurang lebih begitu, kalau tidak demikian baiklah saya akui saja sebagai kata saya.


Ah Reptil, karena kau saya jadi kepikiran FTV. Dan sepertinya dunia per-FTVan Indonesia akan cemerlang, sebab akan banyak aktor-aktris baru muncul nantinya. Dari Biskuat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar