Sabtu, 29 April 2017

Heart of Almond Jelly


1.
Berdua kita duduk.
Dalam ruangan yang akan membawa
kita. Entah ke mana
Kau akan pergi.

Koper yang kau bawa
berisi tangis dan kesepian seorang janin
yang tidak sempat melihat dunia. Kau
tidak tahu bahwa akan pergi ke mana.
Seperti seorang Ibu yang menjadi gila dan
melupakan anaknya.

Kau tidak pernah bilang kalau
Kau suka menggigit. Dan
nasi merah buatanku adalah hal yang kau suka.
Pernikahan adalah upacara pernyatuan. Sementara
ulang tahunmu besok adalah perayaan
kesepian.




2.
Berdua kita duduk
Dalam ruangan yang akan membawa
kita. Entah ke mana
nanti Aku pergi.

Koper yang Aku bawa
berisi tanggung jawab dan hasrat
nafsu yang belum tuntas. Aku
tidak tahu bahwa akan pergi ke mana.
Seperti seorang pelacur yang membawa
uang habis disewa.

Aku tidak pernah bilang kalau
Bibirmu adalah bibir terlembut yang pernah kucoba. Dan
desahmu adalah yang paling mengggairah.
Pernikahan adalah upacara penyatuan. Sementara
ulang tahunmu besok adalah perayaan
kesendirian.



3.
Berpelukan kita berdiri.
Dalam ruangan yang akan membawa
kita. Kau terus terisak dan
mataku membayangkan jarak.

“Setelah ini Aku sendiri” katamu.
“Sebelum denganku kau juga pernah sendiri.”
Balasku.

-Fadlupratama. 2017

Ditulis setelah menonton pertunjukan teater adaptasi dan membaca terjemahan naskah asli dengan judul yang sama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar